Pagi ini Abah jalan kaki tidak sendirian, tapi bersama Ambu. Katanya Ambu perlu belanja keperluan dapur dan macam-macamnya di pasar tradisional.
Jalan kaki dari rumah ke pasar tradisional Cisaat hanya makan waktu sekitar 30-an menit saja.
Suasana di depan pasar tradisional Cisaat sudah cukup ramai. Memperhatikan kesibukan orang-orang penjual dan pembeli tergambar geliat ekonomi yang masih normal.
Memasuki bagian dalam pasar, terlihat kios-kios yang memperdagangkan berbagai barang kebutuhan. Rasanya penerangan agak kurang, sehingga suasan pasar bagian dalam agak sedikit gelap.
Meskipun banyak kios-kios di dalam pasar, tapi di area yang luas ditengah pasar banyak juga para pedagang menjajakan barang dagangannya pada meja-meja.
Ambu belanja berbagai kebutuhan dapur, diantaranya membeli daging ayam dan bawang merah beserta cabai merah.
Terus terang mengantar Ambu berbelanja di pasar lebih capek bila dibanding jalan kaki biasa. Mengantar belanja Ambu bukan hanya jalan kaki tapi juga mengikuti kemana Ambu melangkah mencari barang yang akan dibeli, sambil menenteng kantong berisi barang-barang yang telah dibeli.
Pulang belanja, mampir dulu di kios Bubur Ayam Sukamanah. Racikan bubur ayamnya yummy banget...
Oh iya hampir lupa, tadi Abah dan Ambu sempat foto selfie di depan pasar tradisional Cisaat.
Salam hangat dari Abah dan Ambu kepada teman-teman pembaca semua...
==(*)==
Saya setuju amat kalau mengikuti ibu2 belanja ke pasar amat capek. Itu sebab barang basah hanya abah saya sahaja yang membeli. Tetapi kalau di supermarket memang mak2 juara..tetapi tetap anak2 tukang tolak troli dan membayar..hehehehehehe..
BalasHapusIya Mbak ibu-ibu lincah sekali bergerak kalau di pasar ataupun di supermarket.
HapusSering juga saya tunggu saja di satu tempat sampai istri saya selesai belanja.
Salam,
Seronok bilamana Abah menemani isterinya(betul kan) ke pasar...pasar adalah tempat paling aman buat golongan ibu...SA suka!!!
BalasHapusBetul Mbak, Ambu itu istri saya. Ambu (bahasa Sunda) artinya ibu atau nenek.
HapusSekali-sekali saya temani istri ke pasar, terutama kalau istri akan belanja barang yang berat-berat.
Salam,
Kalau jalan kaki 30 menit berarti jarak dari rumah ke pasar lumayan ya, Bah? Sekitar 2-3 km?
BalasHapusIya sekitar 2-3 km saja Mbak. Jarak yang cukup untuk jalan kaki pagi.
HapusSalam,
Suka tengok gambar selfie Abah dan Ambu. Hari ni bukan setakat kaki bersenam, tangan juga turut bersenam ya, angkat barang belian. ๐
BalasHapusNah itulah Mbak, kali ini tangan juga ikut pegal karena menenteng barang belanjaan.
HapusSalam,
Maaf tadi ejaan salah. Abah dah pandai selfie. Tahniah!. Nampak menyelerakan bubur ayamnya.
BalasHapusAh Mbak, selfie itu hanya bercanda saja.
HapusBubur ayam di Sukamanah ini memang sedap sekali racikannya.
Salam,
Syurga membeli belah barang dapur buat kaum ibu² ni. Hihi..Bagus sekali abah teman ambu membeli barang. Ya, penat itu dah tentu. Tambah lagi dengan kesesakkan ramai orang. Tapi lumayan dapat membeli barang segar. Wah, bubur ayamnya penuh dengan isinya penuh mangkuk.
BalasHapusKadang-kadang saya temani istri ke pasar, Mbak. Terutama bila barang belanjaannya banyak atau barang belanjaannya berat-berat.
HapusSuasana pasar dan ikuti langkah istri membuat letih. Tapi untunglah ada pedagang bubur ayam di dekat pasar.
Salam,
Berjalan kaki selama 30 minit, sambil tangan membawa barang dibeli. Fuh! Senaman kaki juga tangan ๐
BalasHapusIya nih Mbak, jalan kaki pagi ini tidak hanya kaki yang pegal, tapi tangan juga...
HapusSalam,
Yang penting tetap sehat dan masih semangat ya abah dan ambu... Saya juga kadang minta ditemani suami kalo belanja ke pasar, soalnya suka berat kalo ibu-ibu borong belanjaan dapur๐
BalasHapusIya Mbak ini juga saya temani istri karena akan membeli yang barang yang berat.
HapusSalam,
bubur ayam tu nampak sungguh enak!
BalasHapusBubur ayam Sukamanah ini memang enak, Mbak.
HapusJadi banyak juga pelanggan nya.
Salam,
Haha lebih penat ikut ambu shopping barbanding jalan kaki ya ๐คญ biasalah pak, orang perempuan kalau berbelanja memang lama.
BalasHapusEh sepeda motornya boleh parkir dalam kawasan pasar?
Betul Mbak ya ibu-ibu kalau belanja seperti gak capek-capek.
HapusIya anehnya juga banyak sepeda motor parkir di tengah pasar. Sepertinya yang punya sepeda motor itu pedagang yang berdagang di tengah ruangan pasar.
Salam,
layan orang perempuan berbelanja...orang lelaki kena banyak sabar heheheh
BalasHapusNah itu Mbak, mesti sabar dan siap capek dan pegal saja...
HapusSalam,
Jujur saya tak suka masuk ke pasar. Krn energi memang cepat terkuras, mungkin Krn ramai di dalam kali ya Bah... Jadi beda capeknya dengan olahraga ๐ . Tapi abis capek begitu, lalu makan buryam, memang best ๐๐
BalasHapusIya betul Mbak, beda capeknya dengan jalan kaki yang biasa saya lakukan.
HapusBuryam cukuplah sebagai pelepas lapar dan lelah...
Salam,
Bisa dimaklumi kalau buntuti ibu-ibu belanja, cape...
BalasHapusBubur ayamnya uenak...
Betul Mbak. Ampun deh kalau antar ibu-ibu ke pasar...
HapusSalam,
Shopping di pasar boleh jadi terapi buat ibu².. jadi bapak² mest jadi tukang angkat kantong belian๐
BalasHapusBuat bapak-bapak sangat melelahkan, Mbak.
HapusYa ikut langkah ibu-ibu, juga mesti tentang kantong belanjaan...
Salam,