18 Juni, 2025
Pagi ini mendung, warna biru langit belum muncul dan langit agak gelap disertai dengan udara yang cukup dingin dan tadi malam hujan cukup deras mengguyur.
Walau langit mendung Abah tetap menjalankan rutinitas jalan kaki pagi. Harus tetap bergerak, demikian tetap Abah ingat nasehat dari dokter.
Jam 06.30 Abah mulai melangkahkan kaki mengelilingi Lapang Merdeka. Tapi baru saja 3 putaran keliling, gerimis sudah turun. Stop dulu. Target 6 putaran tak kesampain.
Abah lanjutkan jalan kaki di sepanjang jalan protokol kota Sukabumi, Jalan Jend. A. Yani. Dari satu emper toko ke emper toko berikutnya, menghindari curahan air hujan.
Abah melewati beberapa toko dan diantaranya Citi Mall. Citi Mall ini satu-satunya mall yang ada di Sukabumi. Masih terlihat sepi di sekitar mall.
Begitulah cerita Abah pagi ini, cerita jalan kaki pagi yang terpotong karena turunnya gerimis.
==[]==
17 Juni, 2025
Selasa, 170625: Belajar Foto Selfie?
Juni 17, 2025 Abah Titik Asa
Pagi ini udara terasa dingin, lebih dingin dari biasanya. Hujan yang cukup deras dan lama tadi malam barangkali menyumbang kepada dinginnya udara pagi ini.
Jalan kaki pagi ini menyusuri area perkampungan di sekitar Abah tinggal saja. Jadi banyak ber-say hello dengan tetangga-tetangga yang kebetulan bertemu.
Tadi Abah melewati Stasiun Kereta Api Cisaat. Kini bangunan stasiun sudah dipugar dan tidak meninggalkan sisa wujud bangunan lama.
Ini wujud Stasiun Kereta Api Cisaat saat ini,
Abah perhatikan stasiun-stasiun kereta api kecil antara Sukabumi - Bogor maupun Sukabumi - Cianjur beberapa telah dipugar dan ditata ulang menjadi lebih bagus, lebih rapi dan nyaman.
Tapi anehnya stasiun besar, seperti stasiun kereta api Sukabumi dan Bogor masih tetap dalam wujud bangunan aslinya, hanya diperbaiki di beberapa sisinya saja. Apakah bangunan aslinya memang sengaja dibiarkan demikian demi menjaga nuansa historis dan vintage?
Setelah berjalan 45 menit, Abah istirahat dahulu di Alun-alun Cisaat yang ditengahnya berhias patung 2 ekor ikan koi.
Eh koq Abah jadi pengen foto selfie di Alun-alun Cisaat. Foto selfie ala sahabat blogger Abah dari negeri jiran Malaysia, seorang maestro selfie, Uncle Gedek... 🙂
Bagaimana nih foto selfie Abah, Uncle?
Oke deh Abah kembali jalan kaki menuju rumah. Jalan kaki lurus saja, sekitar 15-an menit sampai nanti di rumah.
Sahabat, jangan lupa untuk tetap bahagia ya...
16 Juni, 2025
Senin, 160625: Alun-alun Sukabumi
Juni 16, 2025 Abah Titik Asa
Senin pagi kembali menyapa. Disini langit cerah, matahari sudah mulai bersinar plus semilir angin lembut terasa bagaikan membelai tubuh.
Seperti beberapa hari lalu, udara pagi terasa dingin menusuk. Tapi udara sejuk dingin ini tak lama bertahan karena biasanya diatas jam 10.00-an udara mulai terasa panas.
Entahlah, pergerakan suhu udara yang ekstrim ini akan sampai kapan. Karena bagi Abah udara panas Sukabumi sudah diatas udara normal yang biasanya.
Jalan kaki pagi ini Abah melewati Alun-alun Sukabumi.
Alun-alun Sukabumi ini dahulu tempat ketika Abah masih kecil bermain dengan teman-teman. Rumputnya yang menghijau dan banyak pepohonan disekelilingnya membuat sejuk dan nyaman bermain disana.
Kini Alun-alun Sukabumi sudah sangat jauh berbeda, karena sudah beberapa kali dipugar. Hanya yang Abah rasakan kini area hijaunya berkurang karena bagian tengahnya sudah berlantai keramik dan terdapat semacam tugu disana.
Teman-teman, tetap semangat menghadapi beraneka perjuangan hidup minggu ini. Awalilah dengan senyuman menyambut Senin pagi... 🙂
15 Juni, 2025
Khitanan
Juni 15, 2025 Abah Titik Asa
Hari Minggu siang ini Abah dan Ambu memenuhi undangan keponakan yang mengkhitankan anaknya.
Alhamdulillah Abah lihat anaknya keponakan yang baru dikhitan tadi pagi sudah terlihat fit dan sudah dapat bergerak leluasa.
Ini foto Ambu bersama anak keponakan yang dikhitan dan saudara-saudara,
Jadi ingat ke masa dulu saat Abah dikhitan. Saat itu kira-kira usia Abah 6 tahun, belum masuk Sekolah Dasar.
Mungkin karena saat itu keluarga Abah tinggal di kampung, atau mungkin juga karena umumnya proses khitanan saat itu, Abah dikhitan di rumah, bukan dikhitan oleh dokter tapi oleh "bengkong".
Abah masih ingat, saat di khitan Abah duduk di pangkuan paman. Tak terasa sakit saat khitanan berlangsung, tapi beberapa saat setelahnya baru terasa perih. Sepertinya butuh waktu sekitar semingguan sampai Abah kembali normal memakai celana dan berjalan.
Semoga anaknya keponakan Abah yang dikhitan pada hari ini menjadi anak yang soleh, berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjadi orang yang berguna baik bagi keluarganya, agamanya maupun lingkungannya.
14 Juni, 2025
Pagi Ini 4 km Saja (2)
Juni 14, 2025 Abah Titik Asa
Setelah cukup istirahat dan melihat-lihat lingkungan sekitar stasiun kereta api Gandasoli, akhirnya pada jam 09.55 kereta api yang dinanti tiba juga.
Kereta api ini bernama Kereta Api Siliwangi, melayani relasi Sukabumi - Cianjur - Cipatat. Ongkosnya sangat murah, per orang hanya Rp 5000,- saja.
Inilah kereta api Siliwangi yang Abah nantikan,
Setelah naik ke gerbong kereta, Abah lihat penumpang cukup penuh juga. Kalau hari libur penumpang akan lebih penuh lagi dan banyak yang berdiri karena tak kebagian tempat duduk.
10 menit kemudian sampailah kereta api di Stasiun Sukabumi.
Suasana Stasiun Sukabumi tanpak ramai sekali. Hal ini dapat difahami karena ada 2 kereta api yang parkir. Satu kereta api menuju ke arah barat, tujuan ke kota Bogor. Satu lagi kereta api yang baru saja Abah naiki, yang akan kembali ke arah timur, ke kota Cianjur dan Cipatat.
Keramaian dapat dilihat baik di dalam ruangan stasiun maupun di luar stasiun Sukabumi.
Demikianlah, tulisan ini menutup "petualangan" Abah dari pagi hingga siang ini.
Selamat berakhir pekan teman-teman...
Pagi Ini 4 km Saja
Juni 14, 2025 Abah Titik Asa
Sabtu pagi ini, 13 Juni, Abah melakukan rutinitas jalan kaki pagi harian, tapi kali ini berbeda dengan jalan kaki yang biasa Abah lakukan.
Jalan kaki pagi ini tidak mengelilingi Lapang Merdeka atau menyusuri jalan di kota Sukabumi, tapi jalan kaki di luar kota menyusuri jalan dan kawasan pedesaan.
Rute jalan kaki pagi ini start dari Sukaraja, satu daerah di sebelah timur kota Sukabumi, dan berakhir di stasiun kereta api Gandasoli. Menurut google maps jarak antara keduanya sekitar 4 km, dengan waktu berjalan sekitar 1 jam saja. Gak terlalu jauh.
Anggaplah jalan kaki pagi ini sebagai petualangan singkat dan ringan ala-ala Micro Adventure-nya Alastair Humpreys...
Jam 06.20 Abah sudah berada di perempatan Sukaraja. Tampak jalan masih sepi dengan kendaraan, hanya satu dua saja kendaraan yang lewat.
Pagi ini sangat sejuk dan masih berkabut tipis. Abah menyusuri jalan. Syukurlah di sebelah kiri dan kanan beberapa bagian jalan ditumbuhi pohon-pohon yang besar. Rindang daun pepohonan ini membawa kesejukkan.
Sambil berjalan Abah perhatikan keadaan dan suasana lingkungan sekitar. Sekarang sudah banyak perumahan di sekitar daerah ini. Rupanya daerah ini cukup berkembang, tidak seperti beberapa tahun lalu.
Beberapa yang sempat Abah ambil fotonya; warung sayuran di pinggir jalan, sawah yang menghijau dan anak-anak sekolah yang riang menuju ke sekolah.
Jam 07.40 Abah sampai di stasiun kereta api Gandasoli.
Beginilah keadaan stasiun kereta api Gandasoli pagi ini,
Saatnya untuk istirahat sejenak. Masih banyak waktu untuk melihat-lihat keadaan lingkungan sekitar stasiun Gandasoli sebelum kereta api yang akan membawa Abah pulang tiba jam 09.55 nanti.
13 Juni, 2025
Ngeblog Kapan Saja Dimana Saja
Juni 13, 2025 Abah Titik Asa
Sebenarnya dari mulai pertama Abah ngeblog di tahun 2010, Abah berniat menjadikan blog semacam catatan harian atau diary. Seperti diary yang bisa ditulis kapan saja dan dimana saja, demikian juga halnya dengan sebuah blog.
Ketika gadget sudah mampu koneksi internet dan dapat menerima dan mengirim email, Abah sering menulis posting blog melalui email. Seperti diketahui, setiap akun blogger mempunyai alamat email khusus yang dapat digunakan untuk posting tulisan.
Tapi setelah laptop menjadi bagian keseharian, terutama saat Abah masih bekerja, posting tulisan dilakukan melalui laptop. Tentunya lebih nyaman dibanding dengan mengirim tulisan lewat email.
Dengan ngeblog melalui laptop hilanglah makna frasa "ngeblog kapan saja dimana saja", karena tidak setiap saat Abah membawa laptop.
Belakangan Abah berkeinginan untuk benar-benar membuat blog yang merupakan diary. Di sisi lain, kini laptop bukan lagi menjadi bagian keseharian, justru kini gadget lah yang selalu dibawa kemanapun pergi.
Bagaimana solusinya?
Upload tulisan via browser yang terinstal pada gadget? Gak ah, rumit dan ribet.
Akhirnya Abah instal aplikasi Blogger dari Google LLC yang Abah unduh dari Play Store. Aplikasi ini cukup sederhana karena hanya mempunyai kemampuan untuk upload tulisan, edit tulisan, juga dapat untuk menyimpan draft tulisan dan upload tulisan terjadwal.
Melalui aplikasi Blogger kini Abah dapat langsung upload tulisan ke blog, tidak harus pulang dulu ke rumah dan membuka laptop.
Yang terpenting frasa "ngeblog kapan saja dimana saja" dapat terwujud melalui aplikasi Blogger Android.
Bagaimana pengalaman teman-teman dalam mengelola blog?
12 Juni, 2025
Pedagang Asongan
Juni 12, 2025 Abah Titik Asa
Di sudut -sudut kota Sukabumi - barangkali di kota lainnya juga - banyak ditemui pedagang asongan.
Yang Abah maksud dengan pedagang asongan adalah pedagang yang membawa dagangan berkeliling menemui pembelinya.
Bermacam-macam barang yang ditawarkan oleh pedagang asongan, salah satunya seperti yang sempat Abah ambil fotonya saat jalan kaki di pagi ini,
Pedagang asongan ini sedang membenahi barang dagangan. Barang dagangannya mulai dari rokok - yang biasa mereka jual per batang - bermacam kopi dalam sachet, makanan kecil, permen sampai tisue dalam kemasan.
Ketika berkeliling pedagang asongan ini menenteng barang dagangannya pada satu tangan dan sebelah tangan lagi menenteng termos berisi air panas. Air panas ini digunakan ketika ada yang memesan kopi atau lainnya yang siap saji.
Kadang terlintas dalam pikiran, berapa penghasilan pedagang asongan ini? Penghasilan yang mereka bawa pulang untuk memberi nafkah dan mencukupi kebutuhan keluarga mereka.
Mereka para pedagang asongan ini adalah pejuang-pejuang tangguh yang tetap mencari nafkah yang halal demi untuk bertahan hidup ditengah sulitnya tekanan ekonomi saat ini.
11 Juni, 2025
Ballerina
Juni 11, 2025 Abah Titik Asa
Salah satu hobi Abah adalah menonton film. Seingat Abah sejak Abah bersekolah di kelas 2 Sekolah Menengah Pertama Abah sudah berani menonton film sendiri di bioskop.
Hobi menonton film di bioskop tetap berlanjut ketika Abah sudah berkeluarga. Tapi saat itu menonton film tak hanya di bioskop saja, bisa juga di rumah.
Namun sejak terjadi kerusuhan Mei 1998 - saat itu Abah masih bekerja di Jakarta - Abah stop nonton film di bioskop, Abah hanya nonton di rumah saja. Ada perasaan khawatir atau enggan untuk menonton film di bioskop.
Tapi siang ini Abah ingin kembali nonton film di bioskop ketika melihat film berjudul "Ballerina" diputar di salah satu bioskop di kota Sukabumi.
Terus terang bukan "Ballerina" yang menarik-narik tangannya untuk Abah kembali ke bioskop, tapi pemeran utamanya yang membuat Abah tertarik.
Ana de Armas. Itulah nama pemeran utama dalam Ballerina. Abah penasaran bagaimana akting Ana dalam film ini?
Sebelumnya Abah tertarik dengan akting Ana diantaranya dalam film Blade Runner, Knives Out dan sekilas aktingnya sebagai Paloma dalam film James Bond: No Time to Die.
Jadi bagaimana?
Ballerina?
Ana de Armas?
Ya sudah, mari kita nonton filmnya saja ya...!
ps.
Oh iya, Abah dan Ambu sempat berfoto dahulu di depan poster Ballerina sebelum memasuki ruangan bioskop... 🙂
10 Juni, 2025
Bubur Ayam Mamah Intan
Juni 10, 2025 Abah Titik Asa
Kali ini Abah cerita tentang sarapan pagi saja ya.
Sarapan pagi biasa Abah lakukan seusai jalan kaki pagi. Seringnya Abah sarapan bubur ayam. Meskipun tersedia beberapa pilihan untuk sarapan pagi seperti nasi uduk, ketupat Padang sampai geco (racikan tauge plus tauco), Abah tetap memfavoritkan bubur ayam.
Apa gak bosan sarapan bubur ayam hampir setiap pagi?
Tenang saja, banyak pedagang bubur ayam langganan Abah. Dan setiap pedagang mempunyai resep racikan yang berbeda, yang khas. Inilah yang membuat Abah belum bosan dengan bubur ayam.
Beberapa waktu berselang Abah menemukan pedagang bubur ayam yang baru berjualan di Jalan Pasar Ciwangi, namanya Bubur Ayam Mamah Intan. Lokasi bubur ayam ini biasa Abah lewati seusai jalan kaki di Lapang Merdeka saat menuju rumah emak.
Ini racikan bubur ayam Mamah Intan,
Pada gerobak bubur ayamnya tertulis "dibuat dengan resep khas nenek", ini membuat Abah penasaran dan bertanya pada pedagangnya.
Rupanya "nenek" yang dimaksud telah berdagang bubur ayam sejak 16 tahun lalu. Awalnya berdagang di Terminal Sukaraja. Kini bertambah dengan dua gerobak lagi, satu di Jalan Pasar Ciwangi ini dan satu lagi di dekat Terminal Lembur Situ.
Ini penampakan gerobak bubur ayam Mamah Intan di Jalan Pasar Ciwangi,
Luar biasa bagaimana mereka mengembangkan usaha kecil berdagang bubur ayam sejak 16 tahun lalu dan tetap eksis sampai saat ini.
Benar-benar Abah salut...
09 Juni, 2025
Pagi Cerah
Juni 09, 2025 Abah Titik Asa
Pagi ini udara terasa cukup dingin, langit cerah dengan warna birunya yang lembut menghias langit.
Belakangan ini udara pagi terasa lebih dingin dibanding biasanya. Tapi sekitar jam 10.00-an biasanya sinar matahari sudah mulai terasa menyengat, panas udara pun mulai terasa. Demikian suasana hari beberapa waktu ini.
Langit pagi yang biru cerah Abah perhatikan ketika jalan kaki melewati Masjid Agung Sukabumi. Benar-benar warna biru muda yang bersih.
Teman-teman selamat menyambut pagi cerah.
Tetap semangat menjalani khususnya kewajiban dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan umumnya menghadapi semua rintangan hidup.
Mana senyumnya? 🙂
08 Juni, 2025
Ziarah Kubur
Juni 08, 2025 Abah Titik Asa
Hari Minggu pagi ini Abah dan keluarga menyempatkan untuk ziarah kubur ke makam bapak.
Ziarah kubur biasa keluarga Abah laksanakan setiap hari raya baik hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Juga pada hari-hari lain diluar hari raya seandai sudah demikian rindu pada bapak.
Bapak kelahiran tahun 1940. Selama hidupnya bapak melalui berbagai periode zaman pemerintahan, mulai dari zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru sampai zaman Orde Reformasi.
Bapak pekerja yang ulet dan tahan banting. Diawal pernikahannya bapak bekerja di perkebunan, kemudian bekerja di kantor notaris dan terakhir bekerja di sektor swasta. Bapak juga pernah bekerja di Saudi Arabia menangani proyek pemasangan kabel telepon yang menghubungkan Mekah sampai Madinah.
Figur bapak sebagai figur kepala keluarga tetap menjadi teladan bagi Abah.
Ini foto bapak terakhir di depan rumahnya. Foto ini Abah ambil menjelang Abah sampai ke rumah bapak usai Abah jalan kaki pagi.
Foto diatas diambil pada 1 Februari 2021. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 23 Februari 2021 bapak meninggal dunia pada usia 81 tahun.
Al Fatihah untuk bapak...
ps: Tulisan panjang mengenang bapak telah disampaikan di laman Asa Blog pada tautan ini >> Lagu dan Kenangan: You're My Everything.
07 Juni, 2025
Hari Raya Idul Adha (2)
Juni 07, 2025 Abah Titik Asa
Yang Abah rasakan Hari Raya Idul Adha tak semeriah Hari Raya Idul Fitri.
Maksud Abah dengan kata "tak semeriah" itu karena tidak seluruh anggota keluarga dapat hadir. Salah satu sebabnya karena waktu libur yang tak panjang atau karena kesibukan pekerjaan sehingga repot mengatur waktu bagi anggota keluarga terutama yang tinggal di kota lain untuk pulang kampung.
Walau demikian hal tersebut diatas tidak mengurangi rasa bahagia yang dirasakan. Bahagia terutama masih bisa berkumpul dengan emak yang usianya sudah sepuh namun masih dikarunia kesehatan yang baik.
Akhirnya hanya ini yang dapat berkumpul: Emak, Abah dan istri Abah dengan dua anak perempuan Abah dan adik Abah beserta istrinya.
Anak Abah yang tinggal di luar kota, hanya dapat berhubungan melalui video call dan mengirimkan beberapa foto bersama istrinya - yang saat ini sedang mengandung - dan anaknya yang kini berusia dua tahun.
Ini salah satu foto yang dikirim anak Abah.
Bagaimana dengan suasana hari raya Idul Adha pada keluarga teman-teman?
Apapun, semoga bahagia tetap melingkupi keluarga kita semua.
06 Juni, 2025
Hari Raya Idul Adha
Juni 06, 2025 Abah Titik Asa
Abah mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh teman-teman dimanapun kalian berada.
Pagi ini Abah awali dengan shalat Ied di masjid terdekat di kampung Abah. Dilanjut dengan bersilaturahmi dengan seluruh jamaah masjid usai khutbah Idul Adha tuntas.
Pulang ke rumah, sudah menanti ketupat dan rekan-rekannya siap untuk disantap.
Ketupatnya dapat beli jadi yang siap disajikan. Yang lainnya - opor ayam, sambal goreng, sayur kari - istri Abah yang memasak.
Abah siapkan untuk sarapan pagi. Satu ketupat saja sudah tampak banyak sampai piring pun penuh.
Mari nikmati sarapan pagi di Hari Raya Idul Adha teman-teman...
05 Juni, 2025
Flashback
Juni 05, 2025 Abah Titik Asa
Melewati bangunan ini Abah jadi terkenang masa kecil dahulu.
Bangunan itu berupa sekolah dasar, namanya SD Negeri Pintukisi. Setidaknya dahulu selama 6 tahun Abah bersama teman-teman satu angkatan bersekolah disini.
Kini bangunannya sudah sangat berbeda sudah bertingkat, semua area sudah terisi bangunan sehingga tidak lagi tersisa area kosong berupa lapangan.
Dahulu di bagian depan terdapat lapangan yang cukup luas yang biasa digunakan untuk upacara bendera setiap hari Senin atau untuk kegiatan senam pagi dan olah raga bersama. Pada jam istirahat siang kerap Abah dan teman-teman bermain kucing-kucingan di lapangan tersebut.
Jalan raya di depan dahulu gak seramai sekarang. Hanya satu dua kendaraan saja yang lewat. Dahulu di pinggir jalan masih banyak pepohonan dengan bangunan-bangunan yang halaman depannya terhampar rumput yang hijau. Kini telah sesak dengan bangunan-bangunan.
Betapa indahnya suasana di sekitar sekolah ini dahulu, demikian Abah mengenang.
Dahulu, pada penggalan waktu 1970 - 1976.
04 Juni, 2025
Ketupat
Juni 04, 2025 Abah Titik Asa
Sebentar lagi, tepatnya pada hari Jum'at, 6 Juni 2025, akan berlangsung Hari Raya Idul Adha.
Disini yang namanya Hari Raya Idul Adha lebih sering diucapkan sebagai "Lebaran Haji". Entah sejak kapan istilah itu mulai digunakan oleh masyarakat.
Lebaran - baik itu Lebaran Haji maupun Lebaran Idul Fitri - selalu dicirikan dengan hidangan ketupat. Ketupat dengan opor ayam jadi hidangan favorit yang dipastikan selalu ada di setiap keluarga.
Lebaran tanpa ketupat konon katanya lebaran yang tak sempurna. Ah ada-ada saja... 😁
Pagi ini sudah banyak yang berjualan cangkang ketupat baik di pasar tradisional maupun di beberapa sudut-sudut jalan, seperti pada foto dibawah ini.
Akhirnya terserah pada ibu-ibu di rumah apakah akan membeli cangkang ketupat kemudian nanti mengolah ketupat sendiri atau memesan saja ketupat yang sudah jadi dan siap saji?
Bagaimana ibu-ibu?
03 Juni, 2025
Mural
Juni 03, 2025 Abah Titik Asa
Beberapa tembok di sudut-sudut kota Sukabumi Abah temukan ada yang sudah berisi lukisan atau apa yang dikenal sebagai mural.
Terus terang Abah appreciate kepada pelukisnya, karena hal ini jauh lebih baik bila tembok-tembok tersebut dikotori dengan gambar-gambar dan tulisan-tulisan yang gak jelas.
Sering timbul pertanyaan dalam hati Abah, darimana kemampuan dan keahlian para pelukis mural ini dapatkan? Darimana dana mereka peroleh misalnya untuk membeli cat dan peralatan melukisnya?
Ini salah satu mural yang Abah perhatikan pagi ini di Jalan R. Syamsudin SH.
Mural tersebut diatas cukup menggambarkan keprihatinan terhadap situasi Palestina saat ini. Lebih jauh juga sebagai support atas perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan negerinya.
Mural ini diberi judul #FreePalestine
02 Juni, 2025
Senin Pagi Lagi
Juni 02, 2025 Abah Titik Asa
Cuaca di Senin pagi ini tampak demikian cerah. Saat yang indah untuk membuka minggu ini dan memulainya dengan penuh semangat dan harapan.
Seperti biasa Abah memulai pagi ini dengan jalan kaki mengelilingi Lapang Merdeka. Abah biasa luangkan sekitar 30-an menit mengelilingi Lapang Merdeka sebanyak 6 putaran. Istirahat sejenak kemudian lanjut berjalan kaki ke rumah emak sekitar 15-an menit.
Tak lupa bersyukur masih diberi usia oleh Allah SWT. Abah kini 61 tahun, emak masih sehat di usia 79 tahun.
Tetap semangat ya teman-teman...
01 Juni, 2025
Parkir Gratis
Juni 01, 2025 Abah Titik Asa
Hari gini mana ada parkir gratis. Dimanapun kita parkir kendaraan kita - baik motor maupun mobil - pastilah harus mengeluarkan uang untuk biaya parkir.
Ada memang parkir yang resmi, seperti parkir di gedung pusat perbelanjaan yang ketika memasuki area parkir diberi tiket. Biaya parkirnya tergantung pada lamanya kendaraan parkir disana.
Ada juga parkir yang tidak resmi. Misalnya ketika kendaraan parkir di halaman gedung kecil seperti super market misal untuk belanja sebentar saja. Jangan kaget ketika kita akan mengeluarkan kendaraan kita...prit prit...ada seseorang yang membunyikan peluit...minta uang parkir...tarif tak resmi, kasih saja uang 2000 rupiah sudah cukup.
Pagi ini Abah lihat kucing-kucing ini pada asyik duduk di jok motor. Wah... ini lain nih tukang parkirnya... bang kucing... !
Bagaimana bayar uang parkirnya ke bang kucing ya...😁
Langganan:
Postingan (Atom)